Tuesday 22 May 2012

Konsep Kerja Hipnotis

Sebelum kita melangkah lebih jauh, kenali dulu konsep kerja hipnotis itu sendiri ;)

Oke dibawah ini saya tampilkan sebuah gambar Gunung Es yang diumpamakan sebagai cara kerja otak kita yang sering tanpa kita sadari berpindah-pindah pada kondisi Alam Sadar ke Alam Bawah Sadar begitupun sebaliknya. Disini kita menyebut alam sebagai "pikiran" kita.



Seperti terlihat pada gambar, puncak gunug es yang terlihat dipermukaan itu sangat kecil dibandingkan pondasi gunung es yang berada dibawah permukaan air, apa artinya ??


Puncak gunung es yang terlihat kecil itu merupakan Pikiran Sadar, dan yang berada dibawahnya itu merupakan kondisi Pikiran Bawah Sadar. Jadi sekitar 12% kehidupan kita itu dikendalikan oleh Pikiran Sadar seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, sisanya 88% jauh lebih dominan dikendalikan oleh Pikiran Bawah Sadar yang sering terjadi tanpa kita sadari, sebagai contoh:

  • Pikiran Sadar mengatur ego kita, diharuskan berpikir dan menganalisa setiap kejadian yang dialami. Dalam kehidupan sehari-hari contohnya mengontrol gerakan secara sadar seperti berlari untuk olahraga, mengingat untuk jangka pendek seperti memikirkan hitungan saat ulangan matematika.
  • Pikiran Bawah Sadar mengatur apapun yang tidak dilakukan oleh kemampuan berpikir kita, misalnya semua organ yang ditubuh kita bekerja secara otomatis tanpa kita perintah, kira-kira begitulah cara kerja Pikiran Bawah Sadar. Dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika anda sedang mengendarai motor atau mobil, apakah pernah anda berpikir apa yang harus anda lakukan ketika sedang mengemudi, kapan harus menarik gas, mengerem, ganti kopling, dll. Semua itu terjadi sinergis begitu saja tanpa kita sadari bener ga ?? :) Kecuali untuk yang baru belajar pasti mengalami kesulitan, mengapa demikian ? Karena terdapat Critical Factor (Critical Area) dalam pikiran kita yang akan dibahas pada paragraf selanjutnya.

Critical Factor (Critical Area), merupakan sebuah fenomena otak dimana semua informasi yang akan masuk ke dalam otak akan dianalisa karena sifatnya yang kritis. Disinilah otak kita mem-Filter atau membatasi apa saja yang boleh otak terima dan yang tidak, Fight or Flight !

Nah disini juga semua yang akan dilakukan seseorang akan di re-check, apakah sudah pernah dilakukan sebelumnya atau belum pernah sama sekali. Dimana jika sudah pernah dilakukan maka Critical Factor (Critical Area) akan memperbolehkan hal tersebut terjadi dan kita melakukan kegiatan yang hendak kita kerjakan, sebaliknya jika Critical Factor (Critical Area) mendeteksi adanya suatu informasi yang baru pertama kali dikenal, maka akan melakukan pemeriksaan ke Pikiran Bawah Sadar kita untuk mengkonfirmasi bahwa informasi yang sedang diterima merupakan suatu hal yang baru, maka dari itu pikiran kita menganalisa hal yang akan dilakukan itu baik untuk kita atau tidak, jika baik maka proses penyimpanan informasi tersebut akan direkam oleh Pikiran Bawah Sadar kita. 

Sekiranya begitulah penjelasan tentang Critical Factor (Critical Area) yang pada paragraf diatas diumpamakan saat kita pertama kali belajar mengemudi, yang pastinya kita akan kagok dan kaku menerima informasi yang baru karena disini otak kita sedang menganalisa kejadian yang sedang kita alami.


Jadi apa hubungannya konsep gunung Es diatas dengan hipnotis ?

Apa ya hubungannya ? hayoo kira-kira apa ? coba tebaaak hehehe...
Pikirkan sejenak sebelum melanjutkan bacanya...


















Sudah ketemu alasannya ? 


Tenang aja yang bingung justru bagus karena otak anda sedang bekerja hehehe...

Langsung aja untuk yang penasaran sama jawabannya, silahkan baca kesimpulan yang ada di bawah :)


Kesimpulan yang didapat dari konsep kerja hipnotis seperti yang saya jabarkan diatas yaitu:


  1. Kegiatan sehari-hari yang kita alami dipengaruhi besar oleh Pikiran Bawah Sadar kita yakni 88% dan sisanya oleh Pikiran Sadar sekitar 12%
  2. Setiap informasi yang kita terima akan melewati Critical Factor (Critical Area) untuk dianalisa, Fight or Flight !
  3. Dalam kondisi Hipnotis, kita akan mem-bypass yang namanya Critical Factor (Critical Area) , jadi otak kita tidak melakukan yang namanya analisa sehingga apapun informasi yang kita dapat saat kondisi hipnotis akan langsung masuk ke Pikiran Bawah Sadar kita dan tertanam dengan kuat !
  4. Dengan memahami konsep kerja hipnotis ini maka anda menyadari betapa HEBATNYA kekuatan otak yang kita miliki !!

Sekarang saya yakin anda sudah memahami konsep kerja hipnotis !!
Apakah anda bersiap untuk menjelajahi dunia hipnotis yang akan merubah hidup anda menjadi lebih baik dari sekarang ??

ARE YOU READY !!!

LET'S GOOO !!!

SEE YOU IN NEXT POST ;)


Sumber: Hasil Pembelajaran dan Pengalaman Pribadi

Sebuah Cerita Berjuta Makna

Monday 21 May 2012

Perkembangan Hipnotis Tradisi Barat (Western Hypnosis)



Perkembangan Hipnotis Tradisi Barat (Western Hypnosis)

Sebelum menjelajah lebih jauh dunia hipnotis, ada baiknya baca dulu sejarahnya untuk menambah wawasan anda tentang hipnotis modern yg merupakan lanjutan dari sejarah Sejarah Perkembangan Hipnotis Pra-Sejarah :) 
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan ilmiah di dunia barat, sejak abad ke 17 berbagai teori tentang hipnotisme mulai dikembangkan oleh para ilmuwan dari kalangan kedokteran, diantaranya:

Dr. Franz Anton Mesmer (1734-1815)

Franz Anton Mesmer adalah seorang dokter dari Wina yang pertama kali mengembangkan metoda penyembuhan dengan hipnotis secara ilmiah.

Pada tahun 1772 Mesmer bertemu dengan seorang Professor Astronomi yang bernama Maxmillian Hell. Ketika itu Mesmer melihat Maximillian memberikan pengobatan kepada pasien dengan menempelkan lempengan magnet ke tubuh pasien. Mengacu pada teori dari Maximillian Hell tentang magnetisme dan dengan pengetahuan ilmiah yang dimilikinya, terutama tentang teori gravitasi dari Newton, Mesmer mengembangkan teori yang disebut dengan Animal Magnetism yang menyatakan bahwa di dalam tubuh setiap manusia terdapat cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Jika cairan dalam tubuh ini kurang banyak, tidak mengalir dengan lancar atau tersumbat, maka akan menyebabkan seseorang menjadi tidak sehat secara mental dan fisik. Untuk menambah dan melancarkan aliran cairan tersebut Mesmer menggunakan sebuah magnet yang dipakai dengan cara disapukan ke permukaan tubuh sang pasien.
Pada suatu ketika karena ketinggalan magnetnya, Mesmer mencoba mengobati pasiennya hanya dengan menggunakan sapuan tangan dan mendapat hasil yang sama baiknya. Sejak itu Mesmer berpendapat bahwa dia tidak butuh magnet lagi dalam prakteknya karena dia sendiri sudah memiliki kekuatan magnetis dari cairan didalam dirinya yang bisa digunakan untuk mengobati pasiennya. Karena metodanya yang tidak lazim dan kontroversial, Mesmer akhirnya dikucilkan oleh kalangan dokter di Wina dan pindah ke Paris pada tahun 1778, membuka praktek disana dan menjadi sangat terkenal serta kaya raya.

Ketika pasiennya sudah terlalu banyak untuk ditangani sendiri secara langsung, Mesmer membuat sebuah bak yang airnya diisi dengan energi magnetisme (Mesmer Tub), kemudian air dari bak yang sudah diisi dengan energi akan dialirkan melalui pipa, dan para pasiennya yang memegang pipa tersebut akan sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Ketika pasien Mesmer menjadi semakin banyak dan kapasitas dalam ruangan sudah tidak mencukupi, Mesmer keluar dari rumahnya dan mulai menyalurkan energi magnetismenya ke pohon, batu, apa saja yang ada di pekarangan rumahnya, dan anehnya orang orang yang menyentuhnya juga memperoleh kesembuhan, dengan cara inilah Mesmer mampu menangani 3000 pasien lebih dalam sehari.

Karena terlalu yakin dengan kekuatan magnetismenya, Mesmer meminta raja Luois XVI yang berkuasa saat itu untuk membentuk tim penelitian dan membuktikan energi magnetismenya.

Tim investigasi yang dibentuk raja Lous XVI waktu itu bernama “The Franklin’s Commision (1784)” dan beranggotakan Benjamin Franklin, ilmuwan penemu alat penangkal petir dan juga duta besar Amerika untuk Perancis pada saat itu, kemudian Dr. Guillotin yang seorang dokter ahli nyeri dan penemu mesin pemenggal kepala Guillotin yang terkenal, dan Antoine-Laurent Lavoisier, seorang ilmuwan ahli kimia.

Dari hasil penelitian “The Franklin’s Commission”, ternyata energi magnetisme yang disebut sebut ternyata tidak ada sehingga Mesmer dianggap menipu dan diusir dari Paris. Akhirnya Mesmer meninggal dalam keadaan miskin di Jerman pada tahun 1815.

Sejak Saat itu Hypnosis dikembangkan secara tidak resmi selama hampir 100 tahun lamanya.

Dr. Marquis de Puysegur (1751-1825)

Dr. Marquis de Puysegur adalah seorang dokter dari kalangan bangsawan di Paris dan merupakan salah seorang dari murid Mesmer. Adalah Puysegur yang pertama memperlihatkan efek “Sugesti Post Hipnotik” dengan menggunakan “Pohon Puysegur”nya yang terkenal, dimana orang yang memegang pohon tersebut akan menjadi histeris, lupa ingatan atau tangannya akan menempel di pohon dan tidak bisa dilepaskan, dr.Margquis de Puysegur juga meruapakan orang yang pertama kali menggunakan istilah somnambulisme untuk kondisi trance yang dalam, dan istilah tersebut masih dipakai hingga sekarang.

 Dr. John Elliotson (1791-1868)

John Elliotson adalah seorang dokter dari Inggeris yang menemukan Stetoskop. John Elliotson juga menggunakan hipnotis dalam prakteknya untuk menyembuhkan sakit gila, epilepsi, gagap, rematik, sakit kepala dan untuk operasi tanpa obat bius.






Dr. James Braid (1795-1860)

James Braid adalah seorang dokter bedah dari Inggeris. Dalam bukunya “Neuro Hypnotism” untuk pertama kalinya James Braid memakai kata Hypnosis yang diambil dari bahasa Yunani “Hypnos = Dewa Tidur”, karena James Braid berpendapat bahwa kondisi dalam hipnotis itu sama dengan tidur syaraf. James Braid juga adalah orang yang pertama kali menggunakan teknik induksi dengan fiksasi mata dimana pasien diminta untuk melihat dan konsentrasi pada sebuah bandul yang diayunkan didepan pasien, pada waktu itu induksi dengan fiksasi mata masih membutuhkan waktu ½ jam dan bahkan lebih.

Dr. James Esdaile (1808-1859)

James Esdaile adalah seorang dokter bedah Irlandia yang bertugas di India dan merupakan dokter yang paling banyak melakukan bedah tanpa obat bius dalam sejarah hipnotis, dengan menggunakan hypnosis, Esdaile melakukan 1000 operasi tanpa obat bius, 300 diantaranya bedah mayor (membuka perut) dan 19 amputasi, sebelum izin prakteknya dicabut oleh “Medical Association of England”.
Pada saat itu chloroform dan obat bius lain masih belum ditemukan, sehingga tingkat kematian pasien dalam operasi sangat tinggi, yaitu hampir 50% dari pasien meninggal dalam operasi karena shock dan rasa takut, dan dengan hypnosis dr. James Esdaile mampu menekan tingkat kematian pasien operasi hingga 5 – 7 % dan sebagai penghargaan atas jasanya, level trance yang paling dalam dimana bisa dilakukan operasi tanpa obat bius di sebut juga Esdaile State.

Dr. Pierre Janet (1859-1947)

Pierre Janet adalah seorang Psikolog dan Psikoterapis dari Perancis. Menurut Janet, hipnotis adalah sebuah proses disosiasi atau pemecahan/pemisahan kesadaran dari pikiran dan perasaan. Sampai saat ini teknik pemecahan kesadaran dan pikiran tersebut masih tetap digunakan dalam hipnoterapi, terutama untuk menangani kasus fobia dan trauma.




Dr. Jean Martin Charcot (1825-1893)

Jean Martin Charcot adalah seorang dokter saraf di Paris yang mengemukakan teori bahwa hipnotis adalah akibat kerentanan secara psikis, dan menurutnya perempuan itu lebih rentan terhadap hipnotis daripada pria.







Dr. Hippolyte Bernheim (1837-1919)

Bernheim adalah professor internist dengan yang membantah teori Charcot bahwa hipnotis itu terjadi karena kerentanan secara psikis dari seseorang. Menurutnya hipnotis bisa terjadi karena tiingkat sugestibilitas seseorang (suyet bisa terhipnotis karena bereaksi terhadap sugesti dari juru hipnotisnya).





Dr. Sigmund Freud (1856-1939)

Sigmund Freud adalah seorang dokter saraf dari Wina yang merupakan pelopor dari teori psikoanalisa yang masih dipakai saat ini. Belajar dari Charcot dan Bernheim, Freud mulai menggunakan hipnotis dalam prakteknya meskipun tidak mengerti cara kerjanya secara mendalam. Tapi semenjak kejadian abreaksi dimana seorang pasien terbangun dan mencekiknya, Freud meninggalkan hipnotis sebagai salah satu metoda psikoterapi. Akibatnya perkembangan hipnotis mengalami kemunduran sejak saat itu.


Dr. Milton Erickson (1902-1984)

Milton Erickson adalah seorang dokter dan psikiater dari Amerika dan merupakan pelopor hipnoterapi klinis modern. Berbeda dengan pendapat pendahulunya, Milton Erickson menyatakan bahwa kemampuan dihipnotis seseorang adalah sebuah keterampilan yang bisa dilatih, oleh karena itu semua orang bisa dihipnotis. Faktor terpenting yang menentukan bisa tidaknya seseorang dihipnotis bukanlah bakat hipnotis/tingkat sugestibilitas, akan tetapi kualitas hubungan dan tingkat kepercayaan yang timbul antara Juru Hipnotis dan sang pasien. Milton Erickson adalah orang pertama yang mengembangkan teknik hipnoterapi yang lebih permisif dengan menggunakan pola bahasa hipnotis, analogi dan metafora. Dan teknik permisif ini disebut dengan “Ericksonian Hypnosis” dan terkadang disebut juga dengan “Conversational Hypnosis”.

Dave Elman (1900-1967)

Dave Elman adalah putra seorang Stage Hypnotis (Juru Hipnotis Panggung) yang mengembangkan teknik menghipnotis cepat yang dikenal dengan “Dave Elman Induction”. Dengan teknik Induksi Elman ini, seorang suyet bisa dibimbing untuk mencapai trance yang sangat dalam (somnambulisme) hanya dalam waktu kurang dari 4 menit, dan hal ini membuka pintu bagi aplikasi hypnosis dalam dunia medis, terutama untuk mengatasi rasa nyeri pada pasien, dimana para dokter yang sibuk tidak perlu menghabiskan waktu 20-30 menit hanya untuk membimbing seorang pasien kedalam somnambulisme maupun kedalam coma state.

Sebelumnya, untuk membimbing seorang suyet untuk mencapai coma state membutuhkan prosedur yang rumit dan waktu yang lama, dan berkat Elman hal ini menjadi sebuah prosedur yang sederhana dan bisa dilakukan dalam waktu relatif lebih singkat oleh setiap hypnotherapist dan dokter yang menguasai hypnosis.

Coma State adalah kondisi trance yang sangat dalam, dimana sudah terjadi anestesi secara alami sehingga Coma State banyak digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang tidak spesifik (Intractable Pain) pada pasien kanker dan juga pada pembedahan tanpa obat bius.

Sesudah Dave Elman, masih banyak lagi tokoh tokoh yang berperan dalam perkembangan hipnotis aliran barat, beberapa diantaranya adalah Ormond McGill yang diberi julukan “The Dean of Modern Stage Hypnosis” , kemudian Richard Bandler dan John Grinder yang pada tahun 1970an mengembangkan metoda NLP (Neuro Linguistic Programming). Seperti halnya dengan Hipnotis, sekarang NLP juga dipakai untuk motivasi, pengembangan diri, bisnis, olah raga, pendidikan dll.

Setelah mengalami berbagai pasang surut dan penolakkan selama berabad abad lamanya oleh kalangan ilmuwan dan kedokteran, akhirnya hipnotis diakui sebagai salah satu alat terapeutik yang sah oleh BMA (British Medical Association) pada tahun 1955, oleh AMA (American Medical Association) pada tahun 1958, oleh APA (American Psychological Association) pada tahun 1960 dan sampai sekarang profesi sebagai seorang Hipnoterapis diluar negeri diakui sebagai sebuah profesi yang sah menurut undang undang.

Sukses Tanpa Batas…!!!

Dipl. -Betr. Psych. Awie Suwandi MCH.

Next Post: KONSEP KERJA HIPNOTIS


Sumber: http://tranzworks.com/sejarah-perkembangan-hypnosis-2/

Sebuah Cerita Berjuta Makna

Sunday 20 May 2012

Sejarah Perkembangan Hipnotis




Hypnosis atau hipnotis, sebuah kata yang sudah sering kita dengar, sebuah kata yang selain menimbulkan perasaan seram dan was was, juga sering menimbulkan rasa ingin tahu orang yang mendengarnya, apa itu sih hipnotis? Benarkah hipnotis itu berbahaya dan harus dihindari?

Untuk itu saya akan menceritakan sedikit tentang sejarah perkembangan Hypnosis…

v  Zaman Prasejarah

Dalam sejarah peradaban manusia, Hipnotis sudah dikenal dan dipraktekkan sejak ribuan tahun yang lalu oleh berbagai bangsa dan kebudayaan kuno di dunia. Namun pada zaman tersebut pratek hipnotis masih dilakukan dengan upacara & ritual yang berbau mistik / tahyul oleh para pendeta dan hanya diturunkan kepada murid murid yang terpilih.


v  Tahun 4000 BC (sebelum Masehi)

Berdasarkan penemuan dari gambar di dinding gua yang berasal dari tahun 4000 sebelum masehi, metoda mirip hipnotis sudah di praktekkan bangsa Assyro-Babylonia dalam ritual di kuil kuno mereka. Berbagai penyakit bisa disembuhkan dan rasa sakitpun bisa dihilangkan oleh para pendeta yang menggunakan obor sebagai objek untuk memfokuskan konsentrasi sang pasien. Trance juga dimunculkan dengan tarian tarian ritual untuk memanggil para dewa yang akan mengusir roh jahat pembawa penyakit tersebut.


v  Tahun 2000 BC

Dari catatan sejarah juga diceritakan bahwa Wong Thai, sang pelopor pengobatan tradisional Cina, juga mengajarkan muridnya cara menggunakan fenomena trance dalam pengobatan berbagai penyakit.

Di India, Hindu Veda mengembangkan metoda penyembuhan dengan memfokuskan perhatian pasien pada organ atau bagian tubuh yang sakit dan yang membutuhkan penyembuhan.


v  Tahun 1552 BC

Di dokumen kuno Eber Papyrus menceritakan tentang penggunaan metoda mirip hipnotis dalam pengobatan oleh bangsa Mesir kuno, dimana dokter akan meletakkan tangannya di atas kepala pasien dan konsentrasi pada organ dan bagian tubuh yang sakit sambil menyalurkan energi penyembuhan, metoda tersebut dikenali pada zaman sekarang sebagai metoda penyembuhan diri melalui sugesti dan visualisasi oleh sang pasien.


v  Tahun 928 BC – Operasi tanpa rasa sakit

Tulisan literatur dari zaman ini menceritakan tentang bagaimana seorang dokter Yunani yang bernama Chiron menciptakan keadaan trance pada pasien sebelum melakukan operasi, keadaan trance tersebut diciptakan dengan pembacaan doa doa oleh pasien dengan tujuan untuk memanggil dewa dewa dan dengan dibarengi penggunaan wewangian yang sekarang juga dikenal dengan sebutan “Aroma Therapy”.


v  Tahun 400-377 BC – Pendekatan Holistik

Hipnotis juga digunakan oleh Hipocrates, seorang dokter dari Yunani yang terkenal dan seorang pelopor ilmu kedokteran modern. Pada saat itu Hipocrates berpendapat bahwa penyakit yang diderita oleh seseorang berhubungan dengan karakter dan kepribadian orang tersebut, dan pada zaman sekarang, teori tersebut menjadi prinsip dasar dari teori “Psychosomatic Medicine”. Hipocrates juga berpendapat, bahwa banyak penyakit bisa disembuhkan hanya dengan dengan visualisasi / imajinasi. Dalam era ini hipnotis juga banyak di praktekkan oleh bangsa Romawi yang sebagian besar kebudayaannya dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa Yunani.


v  Tahun 300-270 BC – Kuil Tidur di Mesir

Raja Imhotep, salah satu dari raja yang juga seorang pendeta dari Mesir, mempraktekkan penyembuhan dengan metoda hipnotis di dalam kuilnya yang terkenal dengan sebutan “Sleep Temple” dimana kuil tersebut selain dipakai sebagai tempat persembahan kepada dewa, juga dipakai sekaligus sebagai tempat penyembuhan penyakit.



Sumber: http://tranzworks.com/sejarah-hypnosis-1/

Sebuah Cerita Berjuta Makna

Categories

islam (20) Hobby (10) Allah (9) do'a (9) wanita (9) Hypnosis (7) surga (7) Tugas Database (6) Tugas Kuliah (6) ibadah (6) kafir (6) muslim (6) neraka (6) sholat (6) cinta (5) tahun baru (4) tutorial (4) agama (3) dosa (3) freebsd (3) hukum (3) jilbab (3) pria (3) Al-Qur'an (2) Computer (2) Dream Journal (2) baik (2) csc (2) dakwah (2) guacamole (2) hamba Allah (2) komputer (2) linux (2) malu (2) nabi (2) perayaan (2) rdp (2) remote desktop (2) sesat (2) ssh (2) syaitan (2) telnet (2) unix (2) virtualbox (2) vmware (2) vnc (2) yahudi (2) Apache (1) Computer Student Club (1) HAProxy (1) Layer 7 (1) Load Balance (1) Nginx (1) PNJ (1) Politeknik Negeri Jakarta (1) SSL (1) Tips (1) Webserver (1) adzan (1) artikel islami (1) asterisk (1) aurat (1) belajar (1) debian (1) freebsd 9.3 (1) gelombang otak (1) gnuradio (1) hati (1) hijab (1) ikhlas (1) install freebsd (1) internet (1) jujur (1) kemuliaan (1) khusyuk (1) merayakan (1) muharam (1) musik (1) openbts (1) puasa (1) rahmat (1) rasa (1) rasul (1) realita kehidupan (1) remaja (1) sains (1) sakit (1) salam (1) smqueue (1) ucapan (1) wudhu (1) yate (1)

Share it !!!

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger