10:24 am
Unknown
Selasa, 24 Juli 2012 pukul menunjukkan 02.00 AM Saya mulai untuk pasang Alarm untuk bangun sahur dan saya berpikir ini adalah waktu yg tepat untuk memulai petualangan. Tapi sayang sekali, karena hari ini benar-benar ngantuk jadinya tidak bisa menjaga awareness dan terbawa ke dunia mimpi:
Setelah terbangun dan mengingat mimpi yg baru saja dialami ternyata hanya sebagian saja yg terlintas diingatan. Berawal sepertinya bertemu dengan teman SMA & ibunya yg merupakan wali kelas saat kelas 12 dulu, beliau mengucapkan terimakasih atas perngobatan yg saya berikan kepada ayahnya. Beliau menyampaikan kalau keadaan bapaknya semakin membaik hari demi hari dan saya berbincang sedikit dengan mereka pada akhirnya saya diberikan hadiah yg membuat hati saya senang pada saat itu.
ZZZZZzzzzzreeeeeettt.... pindah lokasi, saya bertemu dengan teman kuliah saya & kedua orangtuanya. Pada saat bertemu hanya sempat bersalaman dan mengucap salam karena pada saat itu saya sedang berjalan lurus pada sebuah jalan yg entah tidak saya kenal namun pada akhirnya saya tiba di kantor ayah saya. Ruangan berbeda dengan yg aslinya pada saat itu juga saya bingung mencari dimana lokasi ayah saya. Sampai akhirnya bertemu ayah saya sedang berkumpul dengan teman kantornya sedang bersiap untuk makan siang sambil menonton berita TV. Saya masuk keruangan dan langsung tertuju pada berita di TV yg memberitakan tentang tauran anak sekolahan. Pembaca berita menyebutkan pelajar yg sedang tawuran itu adalah anak dari SMP saya dulu. Dari gambaran yg diliat ternyata ada juga sebagian anak yg memakai baju persis yg dibuat anak kelas adik saya (SMA). Disini sudah mulai aneh, lalu tiba-tiba saya masuk ke TV dan melihat seorang anak yg menjadi korban (entah siapa) lalu dia memperlihatkan luka-luka yg ada ditubuhnya akibat tawuran tersebut, dia sempet bilang "ini baju darah semua, lihat disini sobek bekas sabetan pedang, dll" tanpa menunjukkan ekspresi kesakitan. Lalu akhirnya suara alarm membangunkan saya untuk sahur pukul 04.00 Selasa, 24 Juli 2012
Sumber: Sebuah Cerita Berjuta Makna
Setelah terbangun dan mengingat mimpi yg baru saja dialami ternyata hanya sebagian saja yg terlintas diingatan. Berawal sepertinya bertemu dengan teman SMA & ibunya yg merupakan wali kelas saat kelas 12 dulu, beliau mengucapkan terimakasih atas perngobatan yg saya berikan kepada ayahnya. Beliau menyampaikan kalau keadaan bapaknya semakin membaik hari demi hari dan saya berbincang sedikit dengan mereka pada akhirnya saya diberikan hadiah yg membuat hati saya senang pada saat itu.
ZZZZZzzzzzreeeeeettt.... pindah lokasi, saya bertemu dengan teman kuliah saya & kedua orangtuanya. Pada saat bertemu hanya sempat bersalaman dan mengucap salam karena pada saat itu saya sedang berjalan lurus pada sebuah jalan yg entah tidak saya kenal namun pada akhirnya saya tiba di kantor ayah saya. Ruangan berbeda dengan yg aslinya pada saat itu juga saya bingung mencari dimana lokasi ayah saya. Sampai akhirnya bertemu ayah saya sedang berkumpul dengan teman kantornya sedang bersiap untuk makan siang sambil menonton berita TV. Saya masuk keruangan dan langsung tertuju pada berita di TV yg memberitakan tentang tauran anak sekolahan. Pembaca berita menyebutkan pelajar yg sedang tawuran itu adalah anak dari SMP saya dulu. Dari gambaran yg diliat ternyata ada juga sebagian anak yg memakai baju persis yg dibuat anak kelas adik saya (SMA). Disini sudah mulai aneh, lalu tiba-tiba saya masuk ke TV dan melihat seorang anak yg menjadi korban (entah siapa) lalu dia memperlihatkan luka-luka yg ada ditubuhnya akibat tawuran tersebut, dia sempet bilang "ini baju darah semua, lihat disini sobek bekas sabetan pedang, dll" tanpa menunjukkan ekspresi kesakitan. Lalu akhirnya suara alarm membangunkan saya untuk sahur pukul 04.00 Selasa, 24 Juli 2012
Sumber: Sebuah Cerita Berjuta Makna
