Perkembangan Hipnotis Tradisi Barat (Western Hypnosis)
Sebelum menjelajah lebih jauh dunia hipnotis, ada baiknya baca dulu sejarahnya untuk menambah wawasan anda tentang hipnotis modern yg merupakan lanjutan dari sejarah Sejarah Perkembangan Hipnotis Pra-Sejarah :)
Seiring
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan ilmiah di dunia barat, sejak abad ke 17
berbagai teori tentang hipnotisme mulai dikembangkan oleh para ilmuwan dari
kalangan kedokteran, diantaranya:
Dr. Franz Anton Mesmer (1734-1815)
Franz
Anton Mesmer adalah seorang dokter dari Wina yang pertama kali mengembangkan
metoda penyembuhan dengan hipnotis secara ilmiah.
Pada
tahun 1772 Mesmer bertemu dengan seorang Professor Astronomi yang bernama
Maxmillian Hell. Ketika itu Mesmer melihat Maximillian memberikan pengobatan
kepada pasien dengan menempelkan lempengan magnet ke tubuh pasien. Mengacu pada
teori dari Maximillian Hell tentang magnetisme dan dengan pengetahuan ilmiah
yang dimilikinya, terutama tentang teori gravitasi dari Newton, Mesmer
mengembangkan teori yang disebut dengan Animal Magnetism yang menyatakan bahwa
di dalam tubuh setiap manusia terdapat cairan universal yang berfungsi untuk
menjaga keseimbangan tubuh.
Jika
cairan dalam tubuh ini kurang banyak, tidak mengalir dengan lancar atau
tersumbat, maka akan menyebabkan seseorang menjadi tidak sehat secara mental
dan fisik. Untuk menambah dan melancarkan aliran cairan tersebut Mesmer
menggunakan sebuah magnet yang dipakai dengan cara disapukan ke permukaan tubuh
sang pasien.
Pada
suatu ketika karena ketinggalan magnetnya, Mesmer mencoba mengobati pasiennya
hanya dengan menggunakan sapuan tangan dan mendapat hasil yang sama baiknya.
Sejak itu Mesmer berpendapat bahwa dia tidak butuh magnet lagi dalam prakteknya
karena dia sendiri sudah memiliki kekuatan magnetis dari cairan didalam dirinya
yang bisa digunakan untuk mengobati pasiennya. Karena metodanya yang tidak
lazim dan kontroversial, Mesmer akhirnya dikucilkan oleh kalangan dokter di
Wina dan pindah ke Paris pada tahun 1778, membuka praktek disana dan menjadi
sangat terkenal serta kaya raya.
Ketika
pasiennya sudah terlalu banyak untuk ditangani sendiri secara langsung, Mesmer
membuat sebuah bak yang airnya diisi dengan energi magnetisme (Mesmer Tub),
kemudian air dari bak yang sudah diisi dengan energi akan dialirkan melalui
pipa, dan para pasiennya yang memegang pipa tersebut akan sembuh dari penyakit
yang dideritanya.
Ketika
pasien Mesmer menjadi semakin banyak dan kapasitas dalam ruangan sudah tidak
mencukupi, Mesmer keluar dari rumahnya dan mulai menyalurkan energi
magnetismenya ke pohon, batu, apa saja yang ada di pekarangan rumahnya, dan
anehnya orang orang yang menyentuhnya juga memperoleh kesembuhan, dengan cara
inilah Mesmer mampu menangani 3000 pasien lebih dalam sehari.
Karena
terlalu yakin dengan kekuatan magnetismenya, Mesmer meminta raja Luois XVI yang
berkuasa saat itu untuk membentuk tim penelitian dan membuktikan energi
magnetismenya.
Tim
investigasi yang dibentuk raja Lous XVI waktu itu bernama “The Franklin’s
Commision (1784)” dan beranggotakan Benjamin Franklin, ilmuwan penemu alat
penangkal petir dan juga duta besar Amerika untuk Perancis pada saat itu,
kemudian Dr. Guillotin yang seorang dokter ahli nyeri dan penemu mesin
pemenggal kepala Guillotin yang terkenal, dan Antoine-Laurent Lavoisier,
seorang ilmuwan ahli kimia.
Dari
hasil penelitian “The Franklin’s Commission”, ternyata energi magnetisme yang
disebut sebut ternyata tidak ada sehingga Mesmer dianggap menipu dan diusir
dari Paris. Akhirnya Mesmer meninggal dalam keadaan miskin di Jerman pada tahun
1815.
Sejak
Saat itu Hypnosis dikembangkan secara tidak resmi selama hampir 100 tahun
lamanya.
Dr. Marquis de Puysegur (1751-1825)
Dr.
Marquis de Puysegur adalah seorang dokter dari kalangan bangsawan di Paris dan
merupakan salah seorang dari murid Mesmer. Adalah Puysegur yang pertama
memperlihatkan efek “Sugesti Post Hipnotik” dengan menggunakan “Pohon
Puysegur”nya yang terkenal, dimana orang yang memegang pohon tersebut akan
menjadi histeris, lupa ingatan atau tangannya akan menempel di pohon dan tidak
bisa dilepaskan, dr.Margquis de Puysegur juga meruapakan orang yang pertama
kali menggunakan istilah somnambulisme untuk kondisi trance yang dalam, dan
istilah tersebut masih dipakai hingga sekarang.
Dr. John Elliotson (1791-1868)
John
Elliotson adalah seorang dokter dari Inggeris yang menemukan Stetoskop. John
Elliotson juga menggunakan hipnotis dalam prakteknya untuk menyembuhkan sakit
gila, epilepsi, gagap, rematik, sakit kepala dan untuk operasi tanpa obat bius.
Dr. James Braid (1795-1860)
James
Braid adalah seorang dokter bedah dari Inggeris. Dalam bukunya “Neuro
Hypnotism” untuk pertama kalinya James Braid memakai kata Hypnosis yang diambil
dari bahasa Yunani “Hypnos = Dewa Tidur”, karena James Braid berpendapat bahwa
kondisi dalam hipnotis itu sama dengan tidur syaraf. James Braid juga adalah
orang yang pertama kali menggunakan teknik induksi dengan fiksasi mata dimana
pasien diminta untuk melihat dan konsentrasi pada sebuah bandul yang diayunkan
didepan pasien, pada waktu itu induksi dengan fiksasi mata masih membutuhkan
waktu ½ jam dan bahkan lebih.
Dr. James Esdaile (1808-1859)
James
Esdaile adalah seorang dokter bedah Irlandia yang bertugas di India dan
merupakan dokter yang paling banyak melakukan bedah tanpa obat bius dalam sejarah
hipnotis, dengan menggunakan hypnosis, Esdaile melakukan 1000 operasi tanpa
obat bius, 300 diantaranya bedah mayor (membuka perut) dan 19 amputasi, sebelum
izin prakteknya dicabut oleh “Medical Association of England”.
Pada saat itu chloroform dan obat bius lain masih belum ditemukan, sehingga tingkat kematian pasien dalam operasi sangat tinggi, yaitu hampir 50% dari pasien meninggal dalam operasi karena shock dan rasa takut, dan dengan hypnosis dr. James Esdaile mampu menekan tingkat kematian pasien operasi hingga 5 – 7 % dan sebagai penghargaan atas jasanya, level trance yang paling dalam dimana bisa dilakukan operasi tanpa obat bius di sebut juga Esdaile State.
Pada saat itu chloroform dan obat bius lain masih belum ditemukan, sehingga tingkat kematian pasien dalam operasi sangat tinggi, yaitu hampir 50% dari pasien meninggal dalam operasi karena shock dan rasa takut, dan dengan hypnosis dr. James Esdaile mampu menekan tingkat kematian pasien operasi hingga 5 – 7 % dan sebagai penghargaan atas jasanya, level trance yang paling dalam dimana bisa dilakukan operasi tanpa obat bius di sebut juga Esdaile State.
Dr. Pierre Janet (1859-1947)
Pierre
Janet adalah seorang Psikolog dan Psikoterapis dari Perancis. Menurut Janet,
hipnotis adalah sebuah proses disosiasi atau pemecahan/pemisahan kesadaran dari
pikiran dan perasaan. Sampai saat ini teknik pemecahan kesadaran dan pikiran
tersebut masih tetap digunakan dalam hipnoterapi, terutama untuk menangani kasus
fobia dan trauma.
Dr. Jean Martin Charcot (1825-1893)
Jean
Martin Charcot adalah seorang dokter saraf di Paris yang mengemukakan teori
bahwa hipnotis adalah akibat kerentanan secara psikis, dan menurutnya perempuan
itu lebih rentan terhadap hipnotis daripada pria.
Dr. Hippolyte Bernheim (1837-1919)
Bernheim
adalah professor internist dengan yang membantah teori Charcot bahwa hipnotis
itu terjadi karena kerentanan secara psikis dari seseorang. Menurutnya hipnotis
bisa terjadi karena tiingkat sugestibilitas seseorang (suyet bisa terhipnotis
karena bereaksi terhadap sugesti dari juru hipnotisnya).
Dr. Sigmund Freud (1856-1939)
Sigmund
Freud adalah seorang dokter saraf dari Wina yang merupakan pelopor dari teori
psikoanalisa yang masih dipakai saat ini. Belajar dari Charcot dan Bernheim,
Freud mulai menggunakan hipnotis dalam prakteknya meskipun tidak mengerti cara
kerjanya secara mendalam. Tapi semenjak kejadian abreaksi dimana seorang pasien
terbangun dan mencekiknya, Freud meninggalkan hipnotis sebagai salah satu
metoda psikoterapi. Akibatnya perkembangan hipnotis mengalami kemunduran sejak
saat itu.
Dr. Milton Erickson (1902-1984)
Milton
Erickson adalah seorang dokter dan psikiater dari Amerika dan merupakan pelopor
hipnoterapi klinis modern. Berbeda dengan pendapat pendahulunya, Milton
Erickson menyatakan bahwa kemampuan dihipnotis seseorang adalah sebuah
keterampilan yang bisa dilatih, oleh karena itu semua orang bisa dihipnotis.
Faktor terpenting yang menentukan bisa tidaknya seseorang dihipnotis bukanlah
bakat hipnotis/tingkat sugestibilitas, akan tetapi kualitas hubungan dan
tingkat kepercayaan yang timbul antara Juru Hipnotis dan sang pasien. Milton
Erickson adalah orang pertama yang mengembangkan teknik hipnoterapi yang lebih
permisif dengan menggunakan pola bahasa hipnotis, analogi dan metafora. Dan
teknik permisif ini disebut dengan “Ericksonian Hypnosis” dan terkadang disebut
juga dengan “Conversational Hypnosis”.
Dave Elman (1900-1967)
Dave
Elman adalah putra seorang Stage Hypnotis (Juru Hipnotis Panggung) yang
mengembangkan teknik menghipnotis cepat yang dikenal dengan “Dave Elman
Induction”. Dengan teknik Induksi Elman ini, seorang suyet bisa dibimbing untuk
mencapai trance yang sangat dalam (somnambulisme) hanya dalam waktu kurang dari
4 menit, dan hal ini membuka pintu bagi aplikasi hypnosis dalam dunia medis,
terutama untuk mengatasi rasa nyeri pada pasien, dimana para dokter yang sibuk
tidak perlu menghabiskan waktu 20-30 menit hanya untuk membimbing seorang
pasien kedalam somnambulisme maupun kedalam coma state.
Sebelumnya,
untuk membimbing seorang suyet untuk mencapai coma state membutuhkan prosedur
yang rumit dan waktu yang lama, dan berkat Elman hal ini menjadi sebuah
prosedur yang sederhana dan bisa dilakukan dalam waktu relatif lebih singkat
oleh setiap hypnotherapist dan dokter yang menguasai hypnosis.
Coma
State adalah kondisi trance yang sangat dalam, dimana sudah terjadi anestesi
secara alami sehingga Coma State banyak digunakan untuk menghilangkan rasa
nyeri yang tidak spesifik (Intractable Pain) pada pasien kanker dan juga pada
pembedahan tanpa obat bius.
Sesudah
Dave Elman, masih banyak lagi tokoh tokoh yang berperan dalam perkembangan
hipnotis aliran barat, beberapa diantaranya adalah Ormond McGill yang diberi
julukan “The Dean of Modern Stage Hypnosis” , kemudian Richard Bandler dan John
Grinder yang pada tahun 1970an mengembangkan metoda NLP (Neuro Linguistic
Programming). Seperti halnya dengan Hipnotis, sekarang NLP juga dipakai untuk
motivasi, pengembangan diri, bisnis, olah raga, pendidikan dll.
Setelah
mengalami berbagai pasang surut dan penolakkan selama berabad abad lamanya oleh
kalangan ilmuwan dan kedokteran, akhirnya hipnotis diakui sebagai salah satu
alat terapeutik yang sah oleh BMA (British Medical Association) pada tahun
1955, oleh AMA (American Medical Association) pada tahun 1958, oleh APA
(American Psychological Association) pada tahun 1960 dan sampai sekarang
profesi sebagai seorang Hipnoterapis diluar negeri diakui sebagai sebuah
profesi yang sah menurut undang undang.
Sukses
Tanpa Batas…!!!
Dipl.
-Betr. Psych. Awie Suwandi MCH.
Next Post: KONSEP KERJA HIPNOTIS
Sumber: http://tranzworks.com/sejarah-perkembangan-hypnosis-2/
Sebuah Cerita Berjuta Makna
1 komentar:
Pengobatan hipnoterapi menjadi pilihan yang banyak dijadikan solusi untuk gangguan yang sedang diderita pasien. Untuk itu, jika Anda ingin mempelajarinnya coba Pelatihan Hipnoterapi Bersertifikat
Post a Comment
Komentar yang bijak mencerminkan anda pembaca yang baik !