oleh Dzikir Doa pada 17 Juni 2010 jam 8:00
Salah satu kesalahan yang dapat menghalangi terkabulnya do'a adalah ketergesa-gesaan seorang hamba. Ia menganggap do'anya lambat dikabulkan, lantas ia merasa jenuh dan letih, sehingga akhirnya meninggalkan do'a. Ini ibarat orang yang menabur benih atau menanam tanaman, kemudian ia menjaga dan menyiraminya. Namun, karena merasa terlalu lama menunggu hasilnya, orang itu pun membiarkan dan mengabaikan tanaman tersebut.
Dalam Shahih al-Bukhari terdapat sebuah riwayat dari Abu Hurairah radhiallaahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda:
يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لمَ يَعْجَلْ ، يَقْوْلُ : دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِيْ
“Do'a masing-masing kalian akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa; yaitu dengan berkata: ‘Saya sudah berdo'a, tetapi belum juga dikabulkan.’”
Di dalam Shahih Muslim masih dari Abu Hurairah radhiallaahu 'anhu, Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda bersabda:
لاَ يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ ، مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ ، مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ . قِيْلَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ! وَمَا اْلاِسْتِعْجَالُ ؟
قَالَ : يَقْوْلُ : قَدْ دَعَْوتُ وَقَدْ دَعَوْتُ ، فَلَمْ أَرَ يُسْتَجَابُ لِيْ ، فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ
“Doa seorang hamba akan senantiasa terkabul selama ia tidak berdo'a untuk kemaksiatan atau untuk memutuskan silaturrahim, dan tidak tergesa-gesa.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimanakah bentuk ketergesa-gesaan yang dimaksud?” Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab: “Hamba tadi berkata: ‘Aku telah berdoa, sungguh aku telah berdoa, namun Allah belum juga mengabulkan doaku. Ia merasa jenuh dan letih, lalu akhirnya meninggalkan doa.”
(Ad-Daa' Wa Ad-Dawaa' karya Ibnul Qayyim TAHQIQ Syaikh 'Ali Hasan, hlm. 21 - 22, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i)
Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=482505302051
Sebuah Cerita Berjuta Makna
0 komentar:
Post a Comment
Komentar yang bijak mencerminkan anda pembaca yang baik !